Cara merawat kalung tanduk terutama merawat kalung tanduk merupakan kalung yang terbuat dari mutiara yang perlu di ketahui. lebih praktis daripada merawat kalung mutiara . Kali ini kami akan memberitahukan cara perawatan jika kalung Anda terbuat dari mutiara.
Koleksi perhiasan mutiara khususnya perhiasan mutiara asli baik mutiara air laut maupun air tawar perlu diperhatikan. Perhiasan ini termasuk kalung, anting, gelang, cincin dan berbagai pernak pernik perhiasan untuk para wanita.
Mutiara yang dimaksud pun adalah kedua jenis mutiara tersebut yaitu air tawar dan laut.
Cara Merawat Kalung Tanduk Dan Mutiara
Ada kebahagiaan tersendiri jika wanita memiliki kalung selain kalung tanduk. Tetapi wanita juga ingin memiliki kalung mutiara untuk melengkapi kebahagiaan tersebut. Pada beberapa negara terutama di bagian benua Eropa,
kesadaran akan lingkungan sudah sangat tinggi, sehingga menggunakan kalung yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan seperti tanduk sudah lumrah dan trendnya cenderung makin naik.
Menggunakan kalung tanduk merupakan hal yang sangat tepat sekali karena kalung ini sangatlah ramah lingkungan sekali, maka dari itu sudah tidak heran kalung tanduk saat ini sangatlah memiliki trend yang cukup naik.
Perhiasan Mutiara, bagi para wanita di Eropa juga mempunyai arti khusus. Mutiara dipercaya memiliki unsur kesucian, bernilai sakral tinggi & merupakan simbol kecantikan.
Mereka percaya bahwa konon ada kisah legenda yang cukup populer, bahwa mutiara tersebut terjadi karena adanya tetesan air mata dari bidadari kahyangan yang menangis.
Tetesan air mata akhirnya jatuh ke bumi , tepatnya di samudera laut kemudian dengan berjalannya waktu, tetesan air mata tersebut membatu menjadi permata mutiara.
Memang ada banyak cerita melegenda tentang keunikan mutiara asli ini, pada setiap negara di dunia tentunya memiliki cerita unik, juga mitos yang melegenda yang di percaya turun temurun.
Selain contoh mitos legenda terjadinya mutiara berawal dari tetesan air mata bidadari, terdapat juga cerita sejarah yang mengisahkan asal muasal mutiara tersebut. Salah satu cerita sejarah tersebut diantaranya konon mendiang Ratu Elizabeth memiliki kesukaan mengoleksi kalung mutiara air laut.
Konon da salah satu koleksi kalung mutiara milk ratu Elizabeth yang di kabarkan dalam proses pengumpulan butir per butir mutiaranya untuk menjadi utuh 1 untai kalung yang indah membutuhkan waktu bertahun tahun lamanya.
Bahkan untuk proses dalam pengumpulan mutiaranya tidak sedikit penyelam pencari mutiara yang meninggal dunia karena kehabisan oksigen sewaktu penyelaman di dasar laut. Hal ini jika di pikirkan lagi memang masuk akal karena karena pada zaman Ratu Elizabeth teknologi budidaya kerang mutiara masih belum ditemukan dan belum ada teknologi yang mendukung untuk itu.
Sehingga untuk pembuatan perhiasan mutiara untuk menjadi kalung mutiara yang utuh, orang-orang terdahulu harus mencarinya di perairan samudera laut dengan taruhan nyawa para penyelam mutiara tersebut.
Mutiara merupakan hal yang sangat berarti sekali bagi para bangsawang eropa pada saat itu, karena mereka meyakini sekali bahwa mutiara merupakan sebuah tetesan air mata dari sang bidadari.
Tak heran jika perhiasan mutiara adalah sangat sakral dan tidak sembarang orang yang bisa memiliki perhiasan kalung mutiara utuh seperti yang di miliki oleh Ratu Elizabeth.
Perhiasab mreupakan hal yang sangat paling sakral sekali di zaman Ratu Elizabeth, karena tidak sembarang orang yang memiliki perhiasan, kebanyak mereka yang memiliki perhiasan merupakan para kaum bangsawan saja sedangkan kaum-kaum kecil tidak akan memiliki perhiasan.
Tingginya nilai sejarah mutiara dan juga perjuangan yang sangat banyak maka wajar saja jika para pecinta dan kolektor mutiara perlu rutin menjaga keindahan dan kualitas perhiasan mutiara yang mereka koleksi.
Ada berbagai macam cara perawatan yang perlu dilakukan agar keindahaan mutiara tetap terjaga.
Cara Merawat Kalung atau Merawat Kalung Tanduk Dan Cara Merawat Mutiara
Perawatan rutin yang perlu di ketahui baik itu perhiasan tanduk maupun mutiara :
Perlu menjaga kilau dan keindaan dari perhiasan mutiara dari terpapar bahan kimia dan sejenisnya .
Contoh dari bahan kimia yang akan merusak keindahan mutiara adalah : minyak wangi berbentuk semprot, cairan pengkilat logam dan bahan kimia lainnya yang identik dengan zat asam.
Jika anda hendak berdandan terutama jika mengandung bahan kimia, sebaiknya perhiasan tidak di pakai atau di lepas terlebih dahulu. Contoh yang berbahan kimia adalah pemakaian hair spray dan minyak rambut.
Upayakan agar menjauhkan perhiasan mutiara dari kontak atau residu bahan-bahan kimia tersebut. Hal ini karena perhiasan mutiara adalah termasuk benda yang memiliki unsur organik kalsium karbonat dan tentunya sangat rentan terhadap kontaminasi bahan bahan-bahan berkimia.
Kalung tanduk terbuat dari bahan alami yaitu dari tanduk sapi dan kerbau sehingga cara merawat kalung tanduk adalah sama,
yaitu perlu dijauhi dari bahan kimia layaknya perhiasan yang terbuat dari mutiara.