Cokelat berasal dari mana? Informasi mengenai kursus coklat chocolatier online di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia, banyak yang ingin mengetahuinya. Disini akan membahas sejarah awal cokelat hingga ada sampai di zaman modern ini. Tertarik? Dari mana cokelat berasal hingga menjadi cokelat yang kita nikmati hari ini, bergabunglah bersama kami dalam perjalanan melalui sejarah cokelat yang menakjubkan, suguhan manis favorit dunia.
Siapa penemu cokelat?
Sejarah cokelat dapat ditelusuri dari bangsa Maya kuno. Bahkan sejarah cokelat lebih awal dari Olmec kuno di Meksiko selatan. Cokelat, mungkin kata ini memunculkan gambaran tentang permen manis dan truffle lezat. Saat ini cokelat lebih mirip dengan cokelat di masa lalu. Dalam sebagian besar sejarah cokelat, ini adalah minuman yang dihormati tetapi memiliki rasa pahit bukan makanan manis yang dapat dimakan.
Cokelat dimulai di Mesoamerika kuno (sekarang Meksiko) sejak 4.000 tahun. Di sinilah tanaman kakao pertama ditemukan. Salah satu peradaban paling awal di Amerika Latin yaitu Olmec adalah yang pertama mengubah tanaman kakao menjadi cokelat dan mereka meminum cokelat selama ritual dan menggunakannya sebagai obat.
Bangsa Maya memuji cokelat sebagai minuman para dewa. Minuman ini diseduh terbuat dari biji kakao yang dipanggang dan digiling dicampur dengan cabai, air dan tepung jagung lalu menuangkan campuran ini dari satu pot ke pot lainnya untuk menciptakan minuman berbusa kental yang disebut xocolatl, berarti air pahit.
Suku Aztec menggunakan biji kakao sebagai mata uang di abad ke-15 karena mereka percaya bahwa cokelat adalah hadiah dari dewa Quetzalcoatl dan meminumnya sebagai minuman afrodisiak yang menyegarkan dan bahkan untuk persiapan perang.
Sejarah Cokelat dan Informasi Kursus Coklat Chocolatier Online
Cokelat mencapai Spanyol
Kedatangan cokelat ke Spanyol tidak ada yang tahu pasti, tetapi legenda mengatakan bahwa penjelajah Hernán Cortés membawa cokelat ke tanah airnya pada tahun 1528. Hernán Cortés diyakini telah bertemu cokelat selama ekspedisi ke Amerika untuk mencari emas dan kekayaan tetapi malah menemukan secangkir cokelat yang diberikan kepadanya oleh kaisar Aztec.
Hernán Cortés memperkenalkan biji kakao ke Spanyol, ketika dia kembali ke rumahnya meski masih disajikan sebagai minuman. Cokelat Spanyol dicampur dengan gula dan madu untuk mempermanis rasa pahit alami dari biji kakao. Dengan cepat, cokelat menjadi populer di kalangan bangsawan dan orang kaya bahkan para biarawan Katolik menyukai cokelat dan meminumnya untuk membantu praktik keagamaan.
Cokelat merambah ke Eropa
Hampir seabad orang Spanyol menyimpan cokelat. Ini waktu yang sangat lama sebelum cokelat mencapai ke negara tetangga yaitu Prancis dan kemudian ke seluruh Eropa pada tahun 1615, Raja Prancis Louis XIII menikahi Anne dari Austria, putri Raja Spanyol Phillip III. Untuk merayakan persatuan itu, dia membawa cokelat ke istana kerajaan Prancis.
Cokelat segera muncul di Inggris di rumah cokelat khusus setelah mengikuti jejak Prancis. Pada saat cokelat menyebar ke seluruh Eropa banyak negara mendirikan perkebunan kakao mereka sendiri, khususnya di negara-negara di sepanjang garis khatulistiwa.
Revolusi Cokelat
Mengkonsumsi cokelat untuk manfaat kesehatan dan sangat populer di kalangan bangsawan Eropa sehingga sejarah cokelat berlanjut. Cokelat masih diproduksi dengan tangan, yang merupakan proses yang lama dan melelahkan. Tetapi dengan Revolusi Industri, segalanya akan berubah. Penemuan mesin pembuat cokelat merevolusi pembuatan cokelat, ini terjadi pada tahun 1828. Mesin inovatif ini dapat memeras mentega kakao dari biji kakao panggang, lalu memisahkan bubuk kakao halus yang kemudian dicampur dengan cairan dan dituangkan ke dalam cetakan sehingga menjadi sebatang cokelat yang dapat dimakan. Dan begitulah, era modern cokelat lahir.
Proses Cokelat dan Informasi Kursus Coklat Chocolatier Online
Bagaimana Cokelat Dibuat?
Cokelat terbuat dari biji kakao yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Buah kakao disebut polong, setiap polong berisi sekitar 40 biji kakao. Biji kakao ini lalu dikeringkan dan dipanggang untuk menghasilkan biji kakao.
Tidak jelas kapan tepatnya buah kakao muncul, atau siapa yang menciptakannya tetapi menurut Hayes Lavis kurator seni budaya untuk Smithsonian’s National Museum of the American Indian, pot, dan bejana Olmec kuno, dari sekitar 1500 SM, ditemukan dengan jejak theobromine senyawa stimulan. Senyawa stimulan ini ada pada cokelat dan teh.
Diperkirakan Olmec menggunakan kakao untuk membuat minuman ritual, tetapi karena mereka tidak menyimpan sejarah tertulis, pendapat berbeda tentang apakah mereka menggunakan biji kakao dalam ramuan mereka atau hanya ampas dari buah kakao saja.
Cokelat Maya
Olmec tidak diragukan lagi memberikan pengetahuan kakao kepada bangsa Maya Amerika Tengah yang tidak hanya mengonsumsi cokelat, mereka juga menghormatinya. Bangsa Maya menyebutkan minuman cokelat digunakan dalam perayaan dan untuk menyelesaikan transaksi penting, ini tertulis dalam sejarah.
Terlepas dari pentingnya cokelat dalam budaya Maya, cokelat tidak diperuntukkan bagi orang kaya dan berkuasa tetapi tersedia untuk hampir semua orang untuk dinikmati setiap kali makan. Cokelat Maya kental dan berbusa dan sering dikombinasikan dengan cabai, madu, atau air.
Biji Kakao sebagai Mata Uang
Suku Aztec membawa kekaguman cokelat ke tingkat yang lebih tinggi karena mereka percaya kakao diberikan oleh dewa mereka. Seperti bangsa Maya, mereka menikmati minuman cokelat panas atau dingin berkafein dalam wadah berhias, tetapi mereka juga menggunakan biji kakao sebagai mata uang untuk membeli makanan dan barang-barang lainnya. Biji kakao dianggap lebih berharga daripada emas dalam budaya Aztec.
Cokelat Aztec sebagian besar merupakan kemewahan kelas atas, meskipun kelas bawah kadang-kadang menikmatinya di pesta pernikahan atau perayaan lainnya.
Pecinta cokelat Aztec yang paling terkenal mungkin adalah penguasa Aztec yang perkasa, Montezuma II yang meminum banyak cokelat setiap hari untuk energi dan sebagai afrodisiak. Dikatakan juga bahwa dia memesan beberapa biji kakaonya untuk pasukannya.
Mengapa banyak yang menyukai cokelat?
Pada umumnya mendambakan cokelat karena rasanya yang enak, baunya yang harum, dan rasanya yang enak saat meleleh di mulut kita. Salah satu alasan utama yang disadari banyak orang mengapa menginginkan cokelat adalah karena cokelat membuatnya bahagia.Karena inilah kini banyak orang yang mencati tempat kursus coklat chocolatier online.
Pengalaman makan cokelat lah yang bikin bahagia. Makan cokelat sebenarnya melepaskan dopamin, neurotransmiter perasaan baik, ke daerah tertentu di otak; lobus frontal, hipokampus, dan hipotalamus. Ini terjadi setiap kali Anda mengalami sesuatu yang memberi Anda kegembiraan, seperti halnya Anda makan cokelat.
Apa yang memicu pelepasan dopamin sebagian ditentukan oleh genetika, tetapi juga dapat dikondisikan berdasarkan preferensi dan pengalaman hidup tertentu. Ada banyak manfaat cokelat sehingga perlu mengetahui informasi kursus coklat chocolatier online agar bisa membuat cokelat versi premium sendiri.