Semakin berkembangnya teknologi, pengolahan air bersih dapat dilakukan dengan teknologi yang lebih canggih. Yaitu dengan teknik sedimentasi menggunakan sistem Clarifier Lamella. Karena pengolahannya lebih maksimal, sistem ini memungkinkan untuk mendapatkan kualitas air bersih.
Perlu Anda tahu bahwa air bersih dan jernih tidak bisa diperoleh begitu saja atau dengan cara instan. Untuk itu penerapan sistem Clarifier Lamella dalam pengolahan air ini sangat penting. Apalagi sistem ini didesain khusus untuk menghasilkan air bersih berkualitas.
Sistem ini berfungsi dalam pengolahan limbah cair dan seringkali digunakan oleh berbagai perusahaan. Seperti misalnya industri pertambangan, pengolahan air tanah, air sungai dan air limbah.
Jenis Pengolahan Air Dengan Clarifier Lamella
Seperti yang kita tahu, pengolahan air bertujuan untuk mendapatkan kualitas air yang lebih baik yaitu bersih dan jernih. Dalam penerapannya tentu pengolahan air ini sangat penting. Tanpa adanya proses ini, kualitas air akan lebih kotor dan dapat menimbulkan penyakit.
- Pengolahan air bersih
Air bersih yang sering dikonsumsi setiap hari berasal dari proses penjernihan. Proses penjernihan yang menggunaan sistem Clarifier Lamella akan jauh berkualitas. Hal ini karena seringkali air sumber terlihat bersih dan jernih. Namun belum tentu sumber air tersebut layak untuk dikonsumsi.
Oleh karena itu, air pelru diolah dan diproses terlebih dahulu agar terhindar dari bakteri, kuman atau jamur. Setlah melalui proses tersebut, air baru akan didistribusikan kepada masyarakat.
- Pengolahan air limbah
Air limbah biasanya merupakan hasil dari aktifitas perindustrian atau pertambangan. Tentu air limbah ini harus diproses terlebih dahulu sebelum dibuang. Proses ini bertujuan untuk menyaring zat berbahaya yang akan mencemari lingkungan.
Setelah air limbah diolah dengan baik maka dapat dibuang dan tidak akan mengganggu aktifitas makhluk hidup dan tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Clarifier Lamella, Bagaimana Sistem Kerjanya?
Pengolahan air dengan sistem Clarifier Lamella dinilai lebih efektif. Hal ini karena pada sistem ini menggunakan prinsip untuk mengalirkan air pada tempat yang dibuat dengan sedemikian rupa. Sehingga setiap tahapan prosesnya akan bekerja dengan baik.
Berikut inilah sistem kerjanya:
- Proses penampungan awal
langkah pertama yang harus dilakukan saat menggunakan clarifier lamella adalah mengalirkan air sungai, air limbah atau air sumber lainnya ke dalan wadah penampungan khusus. Pada proses ini biasanya kotoran akan disaring.
Penyaringan yang digunakan bisa berupa screen filter maupun grase trap sehingga kotoran kasar atau minyak dapat terpisah. Selain itu juga dilakukan beberapa proses lainya seperi Neutralizing PH, Oksidasi, Heat Exchanger dan yang lainnya sehingga proses selanjutnya akan lebih mudah.
- Proses injeksi bahan kimia
Setelah melalui tahap pertama, air akan dialirkan menuju pengolahan clarifier lamella. Selanjutnya air akan dimasukan atau diinjeksikan beberapa bahan kimia. Pemberian injeksi ini bertujuan untuk mempermudah proses pengendapan sehingga dapat berjalan dengan baik.
Bahan kimia yang diperlukan adalah sebagai berikut:
- Koagulasi
Tahapan koagulasi merupakan proses penting dalam sistem pengolahan air Clarifier lamella. Pada proses injeksi bahan kimia ini berfungsi untuk memecah koloid dan membuat koloid organic yang ada di dalam air menjadi tidak stabil.
Koloid adalah sebuah partikel yang saling berikatan dengan yang lainnya. Sehingga jika hanya menggunakan proses penyaringan biasa akan lebih sulit untuk memisahkan antar pertikel yang berkaitan.
Nah, untuk membuat partikel memiliki gaya tolak maka sanat dibutuhkan adanya peran bahan kimia koagulasi ini. beberapa bahan kimia yang diperlukan adalah Tawas (Alum) Al2 (SO4)3 Ferro Sulfat (FeSO4), Poly Alumunium Chloride (PAC).
- Floakulasi
Proses floakulasi adalah merupakan proses yang dilakukan dengan menggunaan zat kimia Polimer untuk menggabungkan partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar.
Zat polimer ini berfungsi seperti lem yang membuat flok kecil saling terbentuk sehingga menjadi satu bagian dengan massa jenis yang lebih berat. Dengan begitu proses pengendapan dapat berjalan dengan lebih cepat.
Dalam rumus kimia, flokulan diketahui dengan rumus polyacrylamide yang dihasilkan dari kombinasi beberapa jenis monomer. Monomer adalah bahan inti, turunan minyak bumi dan diformulasikan menjadi acrylamide.
Karena monomer merupakan hasil dari jenis minyak tertentu, maka pergerakan harga polimer ditentukan oleh harga minyak bumi.
- Proses pengadukan bahan kimia dan air
Proses koagulasi dilakukan dengan memberikan injeksi bahan kimia koagulasi dengan dosis 60 – 200 ppm (sesuai dengan limbah yang diolah) ke dalam wadah tertentu. Lalu dilakukan proses pengadukan dengan cepat menggunakan alat Static Mixer atau Agitator.
Semenara pada proses floakulasi dlakukan proses pengadukan dengan lebih lambat menggunakan pipa pengaduk lambat. Pemberian polimaer kira-kira dengan dosis 2 ppm hingga 10 ppm.
- Proses reaksi bahan kimia
Jika air sudah tercampur dengan bahan kimia, maka dibutuhkan beberapa waktu agar keduanya bereaksi, disebut dengan “Waktu Tinggal” yaitu memberikan waktu kepada bahan kimia untuk berekasi dengan air limbah.
Penentuan waktu ini merupakan hal penting dalam proses Clarifier Lamella. Hal ini karena jika waktu tersebut kurang tepat akan berpengaruh pada proses kimia dan sedimentasi yang tidak bekerja dengan maksimal.
Sementara “Waktu Tinggal” yang terlalu lama justru menyebabkan pemborosan pada temat dan biaya yang dikeluarkan.
- Proses sedimentasi atau pengendapan
Pada sistem pengolahan Clafirier Lamella sangat penting untuk memperhatikan gaya gravitasi. Dengan adanya gaya gravitasi dan kemiringan yang pas memungkinkan proses sedimentasi dengan padatan partikel yang ikut masuk ke dalam tangki.
Proses sedimentasi merupakan proses pengendapan akibat tekanan gaya gravitasi. Air bersih akna mengalir ke atas dengan flok besar yang dijatuhkan ke bawah.
Proses sedimentasi dengan sistem clarifier lamella ini menggunaan sekat khusus berbentuk lamella sehingga gaya tekanannya lebih besar. Oleh karena itu, sistem ini dapat menggunakan ukuran bak pengendapan yang lebih kecil.
- Proses pembuangan lumpur
Pada proses pembuangan lumpur harus dipastikan bahwa lumpur tidak ikut naik atau terbawa saluran air bersih. Maka proses ini dilakukan dengan cara berkala baik secara manual atau otomatis.
- Proses filtrasi
Setelah melalui tahapan proses sedimentasi, saluran air akan menghasilkan air yang bersih dan jernih. Tapi terkadang masih ada sisa kotoran kecil yang ikut terbawa. Maka perlu dilakukan filtrasi dengan Multimedia filter untuk kualitas air yang lebih bersih.
- Proses sterilisasi
Tahapan terakhir adalah sterilisasi pada air sehingga layak digunakan lebih lanjut. Sterilisasi ini biasanya menggunakan Ozone (03), Klorin (CL) Chlorin Dioxide (CLO2) dan Ultraviolet.
Nah, itulah pengolahan air yang menggunakan teknologi canggih yaitu sistem Clafilier Lamella. Dengan sistem ini akan memberikan kualitas air yang lebih bersih dan jernih sehingga lebih bermanfaat. Lingkungan pun akan lebih bersih dan tidak tercemar.
Untuk pengalaman Clarifier Lamella yang baik, Anda bisa gunakan jasa pengolahan air bersih dari perusahaan terpercaya seperti TANINDO. Dan dapatkan penawaran harga yang menarik.